IBM I2 Analyst Notebook

IBM i2 Analyst Notebook adalah sebuah lingkungan analisa visual intelligence yang dapat mengoptimalkan nilai dari informasi dalam jumlah besar yang dikumpulkan oleh institusi pemerintah ataupun perusahaan. Dengan desain yang intuitif dan kontekstual, IBM i2 Analyst Notebook memungkinkan penganalisa untuk dengan cepat mengumpulkan, menganalisa dan memvisualisasikan data dari berbagai sumber yang berbeda-beda sambil mengurangi waktu yang diperlukan untuk menemukan informasi kunci dalam data yang kompleks. IBM i2 Analyst Notebook memberikan kemampuan untuk membantu mengidentifikasi, memprediksi, mencegah, dan menggagalkan aksi kejahatan, terorisme, dan penipuan.
i2 Analyst Notebook membantu organisasi/perusahaan untuk:

1. Menyatukan data-data yang berbeda dengan cepatmenjadi sebuah gambaran yang kohesif.
   • Menyatukan data yang terstruktur dan yang tidak terstruktur dari berbagai sumber menjadi sebuah gambaran yang kohesif.
   • Meng-import sejumlah jenis data, termasuk rekaman telepon, transaksi keuangan, log IP komputer dan data mobile forensic.
   • Mengubah data menjadi visualisasi yang jelas dengan cepat untuk membantu dalam analisa skenario-skenario yang rumit.
   • Melakukan analisa yang efektif terhadap sejumlah jenis data dengan modeling data yang fleksibel dan environment untuk visualisasi.
2. Mengidentifikasi orang-orang, kejadian, koneksi, dan pola yang menjadi kuncidan yang mungkin saja terlewatkan.
   • Mendapatkan insight dan pengertian yang lebih dalam terhadap data dengan menggunakan berbagai analysis view, termasuk association, temporal, spatial and statistical views.
   • Dengan cepat menandai individu-individu dan hubungan kunci juga koneksi mereka dengan kejadian menggunakan kemampuan-kemampuan analisis link inti.
   • Memahami timeline atau penting dalam berbagai kejadian dalam tidakan kriminal dengan menggunakan tools temporal analysis
   • Mengidentifikasi perantara-perantara penting diantara entitas-entitas dalam sebuah jaringan yang sekilas tampak tidak terhubung satu dengan yang lainnya.
   • Menggali ke dalam data untuk mengidentifikasi koneksi, pola, dan kecenderungan yang tidak tampak jelas dalam data yang kompleks.
3. Meningkatkan pengertian terhadap struktur, hirarki dan metode operasi sebuah jaringan tindak kriminal, terorisme, dan penipuan.
   • Menggunakan kemampuan analisis jaringan sosial yang terintegrasi untuk membantu dalam mengindentifikasi individu dan hubungan kunci dalam jaringan.
   • Membantu proses pengambilan keputusan dan mengoptimalkan penggunaan sumber untuk kegiatan operasional dalam sebuah kegiatan mengganggu, mengawasi, dan mempengaruhi sebuah jaringan.
4. Menyederhanakan komunikasi data yang rumit untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
   • Menciptakan grafik pengarahan visual yang menangkap dan menyusun data pendukung untuk kepentingan briefing dan presentasi.
   • Mengintegrasikan informasi dan visualisasi ke dalam laporan intelijen dengan i2 Analyst Notebook.
   • Membagi chart dengan sejumlah orang yang tidak menggunakan i2 Analyst Notebook melalui software IBM i2 Chart Reader.
5. Memanfaatkan penyebaran cepat yang memberikan keuntungan produktivitas yang cepat dengan menggunakan solusi analisis visual yang mapan.
   • Menggunakan wizard-driven installer untuk menghilangkan kebutuhan akan layanan profesional dan biaya deployment yang mahal.
   • Melakukan analisa dan memicu aktifitas produk intelijen dengan lebih cepat menggunakan penyebaran kemampuan analisa visual yang handal.
   • Pengalaman pengguna yang intuitif dan modern memangkas waktu ramp-up pengguna.
   • Memanfaatkan pengalaman dari lebih dari 2,500 organisasi di seluruh dunia yang telah menggunakan solusi analisa i2 Analyst Notebook pada lingkungan operasional nyata.
   • Memanfaatkan dukungan infrastuktur global yang juga termasuk didalamnya adalah versi-versi yang tersedia dalam 19 bahasa.
   • Fitur-fitur analisis dan visualisasi i2 Analyst Notebook dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan analisis tertentu dengan IBM i2 Analyst Notebook SDK.

Read Full story